BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam Perkembangannya, teknologi selalu dapat
menghasilkan produk mutakhir. Mulai dari peralatan sederhana seperti alat rumah
tangga hingga peralatan rumit seperti alat berat yang menakjubkan. Selain
membantu pekerjaan manusia , teknologi juga dapat menyuguhkan beragam informasi
dan hiburan. Salah satu ciptaan teknologi yang sedang naik daun ialah televisi
atau yang sering disingkat TV.
TV adalah alat elektronik yang menampilkan tontonan
(visual) dan memperdengarkan suara pelaku (audio). Jadi, televisi adalah
fasilitas yang dapat kita lihat atau tonton dan kita dengar suara tayangan televisi.
Dengan kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat, berita, peristiwa,
desas-desus, fenomena sekalipun dapat kita saksikan dengan jelas di depan TV
bahkan di saat yang bersamaan, walaupun pada lokasi yang berbeda hingga lintas
Negara. Tayangan TV yang beragam mulai darikomedi, berita, kisah petualangan, desas-desus, film
animasi, sinetron dan masih banyak lagi yang disuguhkan untuk memanjakan kita.
Tapi pada masa belakangan ini tayangan TV tidak lagi mengajarkan nilai-nilai
kehidupan. Bisa dihitung dengan jari sinetron yang mengajarkan kesederhanaan,
kasih saying,mengejar prestasi, dan sebagainya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
saja dampak tayangan negatif dari televisi?
2. Apa
saja contoh tayangan negatif yang ada saat ini?
3. Bagaimana
solusi untuk mencegah anak menonton tayangan negatif?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
dampak yang ditimbulkan
2. Mengetahui
tayangan yang harus dihindari
3. Mengetahui
solusi yang ditawarkan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dampak
Negatif yang Ditimbulkan Tayangan Televisi
1. Perilaku
Konsumtif, Kehidupan para public figure yang terkenal dapat kita saksikan
secara lengkap. Gaya hidup mereka kerap di ikuti oleh para penggemarnya, juga
mengakibatkan pemborosan listrik yang didominasi penggunaan TV
2. Idola
yang berperan sebagai anak berandal atau urakan, mendorong anak berpenampilan
sama, contohnya mengeluarkan baju seragam sekolah yang semestinya dimasukkan.
3. Suka
Melawan, Film animasi yang digunakan sebagai sarana hiburan kini lebih
menonjolkan sikap jahil, melawan orang tua, dan sikap tidak patut lainnya.
4. Kekerasan,
Sinetron Indonesia sering menunjukkan sikap yang bertentangan dengan nilai
agama, seperti merencanakan hal negatif, hingga bertindak criminal terhadap
orang lain.
5. Sombong,
Acara TV yang tidak mengindahkan persatuan biasa mempertontonkan perbedaan
kasta.
6. Manja
atau tidak mandiri
7. Menunda-tunda, Malas belajar
karena suka bahkan candu dengan acara TV favorit.
Ujung-ujungnya, anak sering menunda mengerjakan pekerjaan rumah.
8. Perilaku tidak sopan, Acara
bikin anak rakus, punya tata cara makan kurang baik.
9. suka berkata kasar dan kurang
sopan pada yang lebih tua.
10. Pornografi
11. Gangguan pendengaran dan
pengelihatan karena terlalu sering di gunakan
12. Tindakan membolos semakin
meningkat
13. Penggunaan
bahasa gaul yang telah berhasil menggeser bahasa Indonesia yang baik dan benar
14. Mengatur
ulang jadwal yang lebih fleksibel untuk menonton acara kesukaan
15. Jika
anak sudah menonton acara kesukaan yang jam tayangnya berentetan maka anak akan
lupa waktu dam mengabaikan sekitarnya
16. Lupa
waktu tersebut juga mengakibatkan anak tidak minat belajar, nonton hingga larut
malam, sehingga terlambat beraktivitas keesokan hari
17. Jika
terlanjur sering menonton TV anak akan semakin kecanduan, konsentrasi menurun,
dan membentuk pola pikir yang sederhana berdasarkan apa yangbsering mereka
lihat di TV
18. Kurang
bersosialisasi
19. Mempercepat
proses masuknya budaya asing yang negatif.
untuk lebih detail klik http://adf.ly/qTF1t
B.
Tayangan
Televisi yang harus dihindari
1. Perilaku
Konsumtif : Gosip
2. Suka
melawan : Film Animasi Crayon Shinchan
3. Kekerasan
: Diam Diam Suka
4. Sombong
: Diam Diam Suka, Ayah Mengapa Aku Berbeda
5. Manja
atau tidak mandiri : Doraemon
6. Pertentangan
kodrat : ABG jadi manten
7. Tontonan
sensual : Ganteng Ganteng Serigala
8. Memihak
: Indonesia Lawyer Club
9. Kenaifan
: Super Deal
C.
Solusi
1.
Buat jadwal menonton televisi
2.
Batasi waktu menonton
3.
Tidak menaruh televisi di kamar anak
4.
Sediakan alternative
5.
Beri imbalan
6.
Tegas
7.
Beri contoh
8. Pilih acara yang sesuai dengan
usia anak
9. Dampingi anak memonton TV
10. Ciptakan acara nonton bersama,
jangan biasakan anak menonton televisi sendirian.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tayangan televisi yang kian marak menampilkan acara
yang tidak lagi mengindahkan moral harus terus di hindari, berikan alternatif
selain TV untuk menghabiskan waktu luang anak. Jika tidak anak akan mudah
terpengaruh hal negative yang di tayangkan TV.
B.
Saran
Terus pantau tayangan yang ditonton para remaja
untuk antisipasi hal negatif yang terus akan dipelajari dari acara televise,
damping anak dan berikan penjelasan agar anak dapat membedakan sikap positif
dan negative tayangan tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments :
Post a Comment